Senin, 05 Oktober 2015

Outlook El Nino



       Menjawab kebutuhan pemangku kepentingan dan masyarakat akan informasi El Nino dan dampaknya terhadap berbagai sektor, BMKG sebagai penyedia informasi iklim melakukan serangkaian analisis dan prediksi terhadap indikator fenomena El Nino. Pemantauan kekinian yang dilakukan oleh BMKG menunjukkan bahwa sejak April 2015 fenomena El Nino telah berada fase matang.

        Kondisi iklim di Indonesia pada tahun 2015, berdasarkan hasil monitoring dan analisis BMKG menunjukkan bahwa curah hujan bulanan di sebagian besar wilayah Indonesia secara umum telah berkurang sejak bulan Juni 2015 seiring masuknya musim kemarau. Kondisi ini utamanya terpantau di wilayah Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali-Nusra, dan Papua bagian Selatan. Pengurangan curah hujan terus berlanjut hingga mencapai kondisi curah hujan dibawah normal sampai dengan bulan September 2015 yang merupakan dampak dari fenomena El-Nino. Kondisi curah hujan dibawah normal tersebut mengakibatkan kekeringan disebagian wilayah Indonesia. Walaupun demikian, tidak seluruh wilayah di Indonesia mengalami dampak pengurangan curah hujan akibat fenomena El Nino. Di wilayah Aceh dan sebagian Sumatera Utara sejak akhir Juli 2015 mendapatkan curah hujan normal hingga atas normal. Curah hujan di kedua wilayah tersebut secara historis tidak dipengaruhi secara signifikan oleh El Nino.

        Sampai dengan bulan September 2015, anomali suhu permukaan laut di wilayah Pasifik Tengah yang menjadi acuan dalam pemantauan intensitas El Nino, terus menunjukkan kondisi El Nino yang cukup kuat. Sejak pertengahan bulan Agustus 2015 index El Nino bertahan/berfluktuasi disekitar batas ambang El Nino kuat yaitu +2. Sementara itu, kondisi atmosfer telah menunjukkan pergeseran pusat pertumbuhan awan dari wilayah Indonesia dan Pasifik bagian Barat ke Pasifik Tengah. BMKG memprediksi bahwa intensitas El Nino masih berpeluang menguat hingga akhir tahun 2015. Pada awal tahun 2016 intensitas El Nino akan secara bertahap mengalami penurunan hingga akhir kwartal pertama 2016. Namun demikian, kondisi kekeringan sebagai dampak fenomena El Nino diprediksi tidak akan berlanjut melewati awal tahun 2016.
Secara klimatologis, sebagian besar wilayah Indonesia mulai memasuki musim hujan pada bulan Oktober dan November. Berdasarkan prediksi bahwa intensitas El-Nino mulai menurun setelah akhir tahun, maka awal musim hujan 2015/2016 diprediksi akan mundur hingga November dan Desember di wilayah yang terdampak El Nino.


0 komentar:

Posting Komentar